Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Pernah dengar lirik ini? Ini adalah lirik dari lagu Jawa bernama Lingsir Wengi. Ia dikatakan sebuah mantera untuk menyeru pontianak. Lingsir Wengi tidak di benarkan di nyanyi pada waktu tertentu.
Lagu ini naik populariti semenjak lagu ini dijadikan background music atau lagu latar untuk sebuah filem seram dari Indonesia,berjudul Kuntilanak, di mana apabila scene memuja atau memanggil pontianak lagu itu boleh kedengaran.
Banyak orang yang percaya bahawa lagu tersebut dijadikan lagu untuk memanggil makhluk halus. Hal itu semakin kukuh apabila ada khabar angin dari sebagaian orang yang didatangi pontianak setelah menyanyikan lagu itu.
Tapi adakah lagu ini benar-benar boleh memanggil Pontianak?
Lagu ini awalnya diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Beliau yang lahir sekitar tahun 1450M dengan nama kecil Raden Said merupakan salah seorang dari 9 Wali Songo yang menyerbarkan ajaran Agama Islam melalui media kebudayaan jawa seperti wayang kulit, seni ukir , gamelan dan lain-lain.
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi
sepi tidak bisa tidur
tergoda bayanganmu
di dalam hatiku
hanya bercanda kemudian terjadi
tidak mengira akan jadi cinta
menderita sakit cinta(jatuh cinta)
aku harus mengeluh kepada siapa
yang saya cinta jangan lupakan ku
janjinya kuharap tak diingkari
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Jangan terbangun dari tidurmu
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)
Aku sedang dalam kemarahan besar
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut